Aspek Kehidupan


  1. Pendidikan
Terdapat empat sekolah dasar negeri di desa Sindangsari, yaitu SDN Sindangsari 1, SDN Sindangsari 2, SDN Sindangsari 4, dan SDN Sindangsari 5.  Sekolah dasar ini terletak di dusun Kutakanyere, Cikijing, Cijaringao, dan Mekarjaya. Kendala yang dirasakan meliputi beberapa fasilitas yang kurang, seperti kurangnya jumlah kelas sehingga ada kelas yang harus bergantian menjadi kelas pagi dan siang. Terdapat juga kendala yang berasal dari siswa, yaitu ketika kondisi keluarga siswa mempengaruhi performa siswa di sekolah.
Permasalahan yang dirasakan di desa Sindangsari dalam bidang pendidikan tidak hanya ditemukan di sekolah. Permasalahan tersebut meliputi adanya perbedaan keinginan antara pemerintah dan tokoh agama di desa, yaitu antara pendidikan formal negeri dan pendidikan madrasah. Selanjutnya adalah pola pikir masyarakat yang masih konservatif terhadap pentingnya pendidikan yang tinggi, warga masih menilai bahwa bekerja lebih baik daripada sekolah tinggi-tinggi.








  1. Ekonomi
Secara umum cukup banyak warga desa Sindangsari yang bermatapencaharian sebagai penyadap. Hampir sebagian besar rumah melakukan kegiatan penyadapan air kelapa setiap harinya.
Beberapa mata pencaharian lain di antaranya adalah beternak dan menjadi pegawai negeri sipil. Kendala utama yang dirasakan oleh bapak Kepala Desa mengenai warga desa Sindangsari dalam bidang ekonomi adalah kurangnya kesadaran untuk menjalankan kewajiban terhadap pemerintah, seperti masalah pembayaran pajak.




  1. Kesehatan
Menurut data yang didapat dari puskesmas kecamatan, desa Sindangsari adalah desa dengan penderita gizi buruk terbanyak.  Kendala yang dirasakan di bidang kesehatan  yaitu jumlah kader posyandu  yang kurang mencukupi, banyak orangtua yang tidak membawa anaknya ke posyandu, warga sering kehilangan KMS sehingga tidak mengetahui perkembangan masing-masing anak, dan peralatan posyandu yang digunakan sudah cukup usang, sudah harus diganti. Selain itu berhubungan dengan masalah kebersihan,  masih terdapat masyarakat yang melakukan buang air di kolam dan tidak pada jamban yang sehat. Hal ini terjadi karena kurang tersedianya MCK yang sehat.






  1. Sosial Budaya
Tidak ada masalah yang berarti dalam bidang ini. Tidak terdapat tradisi budaya tertentu yang selalu dilakukan oleh masyarakat. Hal yang sering dilakukan oleh masyarakat desa Sindangsari adalah pengajian dan beberapa tradisi lain yang berhubungan dengan keagamaan, seperti nishfu sya’ban, tahlilan dan lain sebagainya.

  1. Pertanian / Perkebunan
            Lahan  yang digunakan untuk pertanian dan perkebunan cukup besar di desa Sindangsari. Hasil pertanian dan perkebunan di desa ini meliputi padi, cabai, timun, buncis, dan daun bawang. Beberapa individu yang terlibat di bidang ini sudah menggunakan alat pertanian yang cukup canggih. Kendala yang terjadi selama produksi adalah tingginya harga obat untuk hama tanaman dan kurangnya penyuluhan dari pemerintah di bidang ini.



6.      Perikanan / Kelautan
Terdapat beberapa rumah yang memiliki lahan tempat memelihara ikan. Namun, jumlah rumah yang memiliki lahan khusus sebagai tempat memelihara ikan tersebut tidaklah banyak. Hasil yang didapat dari sektor ini adalah ikan mas, nila, nilem, dan gurame. Ikan-ikan ini biasa dijual ke pengepul dan dikonsumsi sendiri. Kendala yang dirasakan di sektor perikanan adalah tidak adanya penyuluhan dari pemerintah, sumber air yang terkadang kurang memadai dan sulitnya menemukan bibit ikan.

7.      Peternakan
            Beberapa masyarakat desa Sindangsari memiliki ternak sendiri. Ternak ini berupa ayam, sapi, domba, dan kambing. Namun, yang paling banyak adalah peternak sapi. Sebagian ternak dipelihara di kandang dan sebagian lainnya dilepas (tidak di dalam kandang). Kendala yang dirasakan di bidang ini adalah kurangnya penyuluhan yang diberikan oleh pemerintah.

8.      Lain-lain
            Hampir di setiap jalan di desa ini tidak memiliki penerangan, sehingga sering kali sulit ketika melewati jalan jika hari sudah gelap. Jalan utama desa Sindangsari termasuk sudah dalam kondisi yang tidak bagus, banyak lubang dan batu. Desa ini juga belum memiliki sistem pembuangan sampah yang baik. Semua sampah dikumpulkan di suatu tempat yang bukan merupakan tempat sampah, setelah itu dibakar sehingga dapat menambah polusi udara juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar