- Pendidikan
Terdapat empat sekolah dasar negeri di
desa Sindangsari, yaitu SDN Sindangsari 1, SDN Sindangsari 2, SDN Sindangsari
4, dan SDN Sindangsari 5. Sekolah dasar
ini terletak di dusun Kutakanyere, Cikijing, Cijaringao, dan Mekarjaya. Kendala
yang dirasakan meliputi beberapa fasilitas yang kurang, seperti kurangnya
jumlah kelas sehingga ada kelas yang harus bergantian menjadi kelas pagi dan
siang. Terdapat juga kendala yang berasal dari siswa, yaitu ketika kondisi
keluarga siswa mempengaruhi performa siswa di sekolah.
Permasalahan yang dirasakan di desa
Sindangsari dalam bidang pendidikan tidak hanya ditemukan di sekolah.
Permasalahan tersebut meliputi adanya perbedaan keinginan antara pemerintah dan
tokoh agama di desa, yaitu antara pendidikan formal negeri dan pendidikan
madrasah. Selanjutnya adalah pola pikir masyarakat yang masih konservatif
terhadap pentingnya pendidikan yang tinggi, warga masih menilai bahwa bekerja
lebih baik daripada sekolah tinggi-tinggi.
- Ekonomi
Secara umum cukup banyak warga desa Sindangsari
yang bermatapencaharian sebagai penyadap. Hampir sebagian besar rumah melakukan
kegiatan penyadapan air kelapa setiap harinya.
Beberapa mata pencaharian lain di
antaranya adalah beternak dan menjadi pegawai negeri sipil. Kendala utama yang
dirasakan oleh bapak Kepala Desa mengenai warga desa Sindangsari dalam bidang
ekonomi adalah kurangnya kesadaran untuk menjalankan kewajiban terhadap
pemerintah, seperti masalah pembayaran pajak.
- Kesehatan
Menurut data yang didapat dari puskesmas
kecamatan, desa Sindangsari adalah desa dengan penderita gizi buruk
terbanyak. Kendala yang dirasakan di
bidang kesehatan yaitu jumlah kader posyandu yang kurang mencukupi, banyak orangtua yang
tidak membawa anaknya ke posyandu, warga sering kehilangan KMS sehingga tidak
mengetahui perkembangan masing-masing anak, dan peralatan posyandu yang
digunakan sudah cukup usang, sudah harus diganti. Selain itu berhubungan dengan
masalah kebersihan, masih terdapat
masyarakat yang melakukan buang air di kolam dan tidak pada jamban yang sehat.
Hal ini terjadi karena kurang tersedianya MCK yang sehat.
- Sosial Budaya
Tidak ada masalah yang berarti dalam
bidang ini. Tidak terdapat tradisi budaya tertentu yang selalu dilakukan oleh
masyarakat. Hal yang sering dilakukan oleh masyarakat desa Sindangsari adalah
pengajian dan beberapa tradisi lain yang berhubungan dengan keagamaan, seperti
nishfu sya’ban, tahlilan dan lain sebagainya.
- Pertanian / Perkebunan
Lahan yang digunakan untuk pertanian dan perkebunan
cukup besar di desa Sindangsari. Hasil pertanian dan perkebunan di desa ini meliputi
padi, cabai, timun, buncis, dan daun bawang. Beberapa individu yang terlibat di
bidang ini sudah menggunakan alat pertanian yang cukup canggih. Kendala yang
terjadi selama produksi adalah tingginya harga obat untuk hama tanaman dan
kurangnya penyuluhan dari pemerintah di bidang ini.
6.
Perikanan
/ Kelautan
Terdapat beberapa rumah yang memiliki lahan tempat
memelihara ikan. Namun, jumlah rumah yang memiliki lahan khusus sebagai tempat
memelihara ikan tersebut tidaklah banyak. Hasil yang didapat dari sektor ini
adalah ikan mas, nila, nilem, dan gurame. Ikan-ikan ini biasa dijual ke
pengepul dan dikonsumsi sendiri. Kendala yang dirasakan di sektor perikanan
adalah tidak adanya penyuluhan dari pemerintah, sumber air yang terkadang
kurang memadai dan sulitnya menemukan bibit ikan.
7.
Peternakan
Beberapa masyarakat desa Sindangsari
memiliki ternak sendiri. Ternak ini berupa ayam, sapi, domba, dan kambing.
Namun, yang paling banyak adalah peternak sapi. Sebagian ternak dipelihara di
kandang dan sebagian lainnya dilepas (tidak di dalam kandang). Kendala yang
dirasakan di bidang ini adalah kurangnya penyuluhan yang diberikan oleh
pemerintah.
8.
Lain-lain
Hampir di setiap jalan di desa ini
tidak memiliki penerangan, sehingga sering kali sulit ketika melewati jalan
jika hari sudah gelap. Jalan utama desa Sindangsari termasuk sudah dalam
kondisi yang tidak bagus, banyak lubang dan batu. Desa ini juga belum memiliki
sistem pembuangan sampah yang baik. Semua sampah dikumpulkan di suatu tempat
yang bukan merupakan tempat sampah, setelah itu dibakar sehingga dapat menambah
polusi udara juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar